Sabtu, 19 Juni 2010

nilai falsafah blangkon jawa-jogja






Melihat foto profil saya di fb yang memajang gambar anak memakai blangkon,teman saya nyeletuk,"walau anakmu pakai blangkon yang penting tidak meniru falsafah blangkon".Sedikit bingung saya lalu tanya tentang falsafah blangkon menurut sobat saya itu.Dan dia menjawab ."Dari depan blangkon terlihat rapi tetapi di belakang ada mbendholnya (mondholan), persis dengan sikap beberapa orang Jawa yang pandai menyimpan maksud sebenarnya dari sebuah sikap yang menipu".

Saya tersenyum kecut mendengar jawaban itu.Memang banyak orang yang sudah menyampaikan falsafah blangkon,orang luar jogja,maupun orang jogja sendiri yang latah asal ngikut dengan filosofi keblinger itu.Kalau saya pribadi urusan jahat yang disimpan di hati dan hanya menampakkan hal baik di depan untuk menutupi akal bulusnya bukan hanya orang jawa saja.Ach..malah ethnosentris banget,bukan bermaksud membela budaya jawa loh..

Saya jadi ingat dengan tetangga saya,tukang sepatu yang dipanggil Pak Mondol,karena tiap hari selalu memakai iket blangkon.Dulu sebelum dia pergi dari kampung,beliau sempat bertutur tentang falsafah blangkon yang sesungguhnya.Falasafah blangkon ternyata jauh bertolak belakang dari yang diketahui kebanyakan orang,luar biasa!

Blangkon sebenarnya bentuk praktis dari iket yang merupakan tutup kepala yang dibuat dari batik dan digunakan oleh kaum pria sebagai bagian dari pakaian tradisional Jawa. Untuk beberapa tipe blangkon ada yang menggunakan tonjolan pada bagian belakang blangkon yang disebut mondholan. Mondholan ini menandakan model rambut pria masa itu yang sering mengikat rambut panjang mereka di bagian belakang kepala, sehingga bagian tersebut tersembul di bagian belakang blangkon. Lilitan rambut itu harus kencang supaya tidak mudah lepas.

Sekarang lilitan rambut panjang yang menjadi mondholan sudah dimodifikasi karena orang sekarang kebanyakan berambut pendek dengan membuat mondholan yang dijahit langsung pada bagian belakang blangkon. Ada 2 jenis blangkon yaitu gaya Surakarta (Sala) dan gaya Yogyakarta. Blangkon gaya Surakarta mondholannya trepes atau gepeng sedang mondholan gaya Yogyakarta berbentuk bulat seperti onde-onde.

Bagi orang jawa rambut,wajah ataupun kepala adalah mahkota.Dari sudut kepala segala model perwatakan dan gejala emosi dapat terbaca.Orang jaman dahulu biasa memanjangkan rambutnya.Meskipun memanjangkan rambut bukan berarti mereka akan membiarkan rambutnya tergerai urakan seperti dalam film-film.Rambut biasanya akan digelung/diikat dengan ikatan kain diatas kepala atau disisi belakang kepala.Ini bermakna bahwa orang tersebut mampu menata rambutnya dan tidak membiarkan tergerai awut-awutan adalah manusia yang mampu menata kepribadiannya.Mampu mengendalikan diri dengan mengikatnya erat-erat di belakang kepala.

Orang jawa jaman dahulu hanya akan membiarkan rambutnya tergerai hanya saat sedang di rumah dan saat akan berperang!Ya,saat sedang berada dalam sebuah kancah konflik yang berarti sengaja membiarkan seluruh emosinya keluar apa adanya.Dan perlu diketahui sebelum memasuki masa berkonflik mereka sudah melalui berbagai tahap pengendalian diri hingga konflik adalah jalan terakhir.Dan terpaksa rambut yang telah digelung rapi & diikat dengan iket blangkon harus terurai,mbendolnya hilang dong..

Jadi blangkon adalah sebuah wujud pengendalian diri dengan menampakkan bagian depan blangkon yang diikat rapi(diwiru dg halus) lalu menahan gejolak emosi,dlm hal ini rambut sbg lambang gejolak emosi,dengan mengikatnya di belakang kepala hingga berbentuk benjolan tadi.Meski hati panas tapi kepala harus dingin.Maka bila emosi sudah tak tertahankan dan meledak maka lelaki jawa harus mengurai mondolan di blangkonnya,membiarkan rambut panjangnya tergerai.

Hal inilah yang sering disalahpahami sebagai halus di depan tapi dongkol dibelakang untuk menyembunyikan niat busuknya.Sebagai orang jawa tulen sudah semestinya saya meluruskan kesalahpahaman itu.Sekali lagi etnis manapun berpotensi seperti itu.Falsafah blangkon di jaman sekarang tidak jauh berbeda dengan EQ Kecerdasan Emosi. Bila anda adalah orang jawa tapi tidak mampu mengendalikan emosi,nafsu,syahwat maka anda tidak berhak mengenakan iket blangkon di kepala...memalukan!
"NGLURUG TANPA BOLO,MENANG TANPO NGASORAKE"

Jumat, 11 Juni 2010

BENUA ATLANTIS ITU TERNYATA INDONESIA,sebuah perenungan

Atlantis, apakah benua yang dikutuk Tuhan itu ada di Indonesia?

Selama ini, benua yang diceritakan Plato 2.500 tahun yang lalu itu adalah benua yang dihuni oleh bangsa Atlantis yang memiliki peradaban yang sangat tinggi dengan alamnya yang sangat kaya, yang kemudian hilang tenggelam ke dasar laut oleh bencana banjir dan gempa bumi sebagai hukuman dari yang Kuasa. Kisah Atlantis ini dibahas dari masa ke masa, dan upaya penelusuran terus pula dilakukan guna menemukan sisa-sisa peradaban tinggi yang telah dicapai oleh bangsa Atlantis itu.

Plato bercerita bahwa Atlantis adalah sebuah negara makmur dengan emas, batuan mulia, dan ‘mother of all civilazation’ dengan kerajaan berukuran benua yang menguasai pelayaran, perdagangan, menguasai ilmu metalurgi, memiliki jaringan irigasi, dengan kehidupan berkesenian, tarian, teater, musik, dan olahraga.


Warga Atlantis yang semula merupakan orang-orang terhormat dan kaya, kemudian berubah menjadi ambisius. Yang kuasa kemudian menghukum mereka dengan mendatangkan banjir, letusan gunung berapi, dan gempa bumi yang sedemikian dahsyatnya sehingga menenggelamkan seluruh benua itu.

Kisah-kisah sejenis atau mirip kisah Atlantis ini yang berakhir dengan bencana banjir dan gempa bumi, ternyata juga ditemui dalam kisah-kisah sakral tradisional di berbagai bagian dunia, yang diceritakan dalam bahasa setempat. Menurut Santos, ukuran waktu yang diberikan Plato 11.600 tahun BP (Before Present), secara tepat bersamaan dengan berakhirnya Zaman Es Pleistocene, yang juga menimbulkan bencana banjir dan gempa yang sangat hebat.

Bencana ini menyebabkan punahnya 70% dari species mamalia yang hidup saat itu, termasuk kemungkinan juga dua species manusia : Neandertal dan Cro-Magnon.
Sebelum terjadinya bencana banjir itu, pulau Sumatera, pulau Jawa, Kalimantan dan Nusa Tenggara masih menyatu dengan semenanjung Malaysia dan benua Asia.

Pencarian dilakukan di Samudera Atlantik, Laut Tengah, Karibia, sampai ke kutub Utara. Pencarian ini sama sekali tidak ada hasilnya, sehingga sebagian orang beranggapan bahwa yang diceritakan Plato itu hanyalah negeri dongeng semata. Profesor Santos yang ahli Fisika Nuklir ini menyatakan bahwa Atlantis tidak pernah ditemukan karena dicari di tempat yang salah. Lokasi yang benar secara menyakinkan adalah Indonesia, katanya..

Menurut Profesor Santos, para ahli yang umumnya berasal dari Barat, berkeyakinan teguh bahwa peradaban manusia berasal dari dunia mereka. Tapi realitas menunjukkan bahwa Atlantis berada di bawah perairan Indonesia dan bukan di tempat lain.Santos menyimpulkan bahwa penduduk Atlantis terdiri dari beberapa suku/etnis, dimana 2 buah suku terbesar adalah Aryan dan Dravidas.

Semua suku bangsa ini sebelumya berasal dari Afrika 3 juta tahun yang lalu, yang kemudian menyebar ke seluruh Eurasia dan ke Timur sampai Auatralia lebih kurang 1 juta tahun yang lalu. Di Indonesia mereka menemukan kondisi alam yang ideal untuk berkembang, yang menumbuhkan pengetahuan tentang pertanian serta peradaban secara menyeluruh. Ini terjadi pada zaman Pleistocene.

Pada Zaman Es itu, Atlantis adalah surga tropis dengan padang-padang yang indah, gunung, batu-batu mulia, metal berbagai jenis, parfum, sungai, danau, saluran irigasi, pertanian yang sangat produktif, istana emas dengan dinding-dinding perak, gajah, dan bermacam hewan liar lainnya. Menurut Santos, hanya Indonesialah yang sekaya ini (!). Ketika bencana yang diceritakan diatas terjadi, dimana air laut naik setinggi kira-kira 130 meter, penduduk Atlantis yang selamat terpaksa keluar dan pindah ke India, Asia Tenggara, China, Polynesia, dan Amerika.

Terlepas dari benar atau tidaknya teori ini, atau dapat dibuktikannya atau tidak kelak keberadaan Atlantis di bawah laut di Indonesia, teori Profesor Santos ini sampai saat ini ternyata mampu menarik perhatian orang-orang luar ke Indonesia. Teori ini juga disusun dengan argumentasi atau hujjah yang cukup jelas.

Kalau ada yang beranggapan bahwa kualitas bangsa Indonesia sekarang sama sekali “tidak meyakinkan” untuk dapat dikatakan sebagai nenek moyang dari bangsa-bangsa maju yang diturunkannya itu, maka ini adalah suatu proses maju atau mundurnya peradaban yang memakan waktu lebih dari sepuluh ribu tahun. Contoh kecilnya, ya perbandingan yang sangat populer tentang orang Malaysia dan Indonesia; dimana 30 tahunan yang lalu mereka masih belajar dari kita, dan sekarang mereka relatif berada di depan kita.

Allah SWT juga berfirman bahwa nasib manusia ini memang dipergilirkan. Yang mulia suatu saat akan menjadi hina, dan sebaliknya. Profesor Santos akan terus melakukan penelitian lapangan lebih lanjut guna membuktikan teorinya. Kemajuan teknologi masa kini seperti satelit yang mampu memetakan dasar lautan, kapal selam mini untuk penelitian (sebagaimana yang digunakan untuk menemukan kapal ‘Titanic’), dan beragam peralatan canggih lainnya diharapkannya akan mampu membantu mencari bukti-bukti pendukung yang kini diduga masih tersembunyi di dasar laut di Indonesia.

Coba kita renungkan penyebab Atlantis dulu dihancurkan : penduduk cerdas terhormat yang berubah menjadi ambisius serta berbagai kelakuan buruk lainnya (mungkin ‘korupsi’ salah satunya).Dari berbagai sumber yang saya baca,akhir masa negeri Atlantis dimulai dengan kejadian yang mirip dengan kondisi moral indonesia saat ini.Mendewakan kebebasan tanpa batas/HAM,perzinahan yang terang-terangan.Tidak lagi menyembah Allah tp menyembah berhala,mengagung-agungkan klenik dan mistik,tidak punya malu melanggar larangan Tuhan. Nah, salah-salah Indonesia sang “mantan Atlantis” ini bakal kena hukuman lagi nanti kalau tidak mau berubah seperti yang ditampakkan bangsa ini secara terang-terangan sekarang ini

Sabtu, 05 Juni 2010

anakku takut berenang

Saat ibumu bilang esok pagi kamu akan berenang di kolam renang bersama teman-temanmu bapak merasa senang.Terbayang kamu akan bermain-main air dengan riang,mondar-mandir berenang khas anak-anak.Tawa ceriamu sudah membayang dimataku,betapa bahagianya kamu esok.Dengan tubuh mungilmu yang hanya bercelana kolor kecil mengingatkanku pada kenangan bertahun silam.Saat kamu masih berusia dua tahun mandi di bak kecil di kamar madi.'Kungkum' berendam menikmati segarnya air bersama bapak,yang membuat ibumu iri pingin nimbrung tapi bak terlalu sempit untuk kita bertiga.

Tapi esoknya ibumu bilang bahwa kamu terlihat tidak bersemangat di kolam renang.Kamu terlihat takut untuk membebaskan tubuhmu melayang-layang di air bersama teman-temanmu.Apalagi bila kepalamu terguyur air,merendamkan kepalamu di dalam kolam,maka wajahmu akan pucat pasi,nafas tersengal.Lalu kamu hanya bisa memandangi temanmu yg riang gembira bermain air.Kamu takut untuk sekedar membawa tubuhmu ke kolam meski tak terlalu di tengah.Kini setelah mendengar uraian ibumu gantian aku yang pucat pasi.Ini bukan masalah sederhana.

Bahkan ibumu menambahkan kalau kamu selalu megap-megap dan takut saat membilas rambut,mengguyurkan air di kepalamu.Duh nak pendekar kecil kebanggaan ibumu selama ini kamu memang jagoan berpetualang,memanjat pohon bergelantungan,jatuh dari sepeda,main sepak bola tidak membuatmu gentar.Tapi dengan air yang lembut menyegarkan telah menyiutkan nyalimu.Oh..nak bukan salahmu,ini semua salah bapak.

Kamu pasti takkan ingat kesalahan apa yang telah bapak perbuat padamu.Sungguh nak, bapak dihantui rasa bersalah semenjak ibumu cerita tentang masalah air dan kamu.Ingin rasanya berlutut dihadapanmu dan mohon maaf atas apa yang telah bapak perbuat padamu pangeran kecilku.Tapi bapak hanya mampu melihat kamu dari layar komputer dari webcam ibumu yang asyik bercerita tentang petualanganmu seharian ini.Tahukah kamu hati bapak serasa teriris-iris melihat kepolosanmu tak ada dendam di matamu atas apa yang telah bapak lakukan.

Angan bapak melayang kembali ke waktu kamu masih berusia belum genap dua tahun.Sore itu kamu sedang asyik bermain main di halaman rumah,bapak menyuruhmu segera mandi.Tapi kamu berulang kali menolak perintah bapakmu.Entah setan apa yang merasuki pikiran bapak waktu itu hingga menjadi kalap dan menyeretmu ke sumur belakang rumah.Tak memperdulikan jerit tangismu bapak lucuti bajumu dengan paksa dan tanpa ampun mengguyurkan berliter air di kepalamu tanpa jeda.Kamu megap megap bahkan tersedak bercampur tangismu yang tertahan oleh nafasmu yg diburu guyuran air tanpa henti..oh nak ,tak sanggup aku meneruskan kisah masa kecilmu oleh kejamnya bapakmu.

Mungkin kamu tak menyangka bila tiba tiba kelembutan bapak hilang pada hari itu.Mungkin kamu tak habis pikir mengapa harus dipaksa mandi dengan cara seperti itu padahal biasanya mandi berisi keceriaan bersama bapak.Dan itu rupanya membekas di jiwamu hingga kini.Bapak khilaf...kelak bila bapak pulang, ingin bapak tebus semuanya .Bermain dan belajar di kolam renang sepuasmu dan jangan khawatir tenggelam dalam kenangan bawah sadarmu.Bapak takkan lagi meninggalkanmu ,sedetikpun!

bimomukti the snowman