Sabtu, 05 Juni 2010

anakku takut berenang

Saat ibumu bilang esok pagi kamu akan berenang di kolam renang bersama teman-temanmu bapak merasa senang.Terbayang kamu akan bermain-main air dengan riang,mondar-mandir berenang khas anak-anak.Tawa ceriamu sudah membayang dimataku,betapa bahagianya kamu esok.Dengan tubuh mungilmu yang hanya bercelana kolor kecil mengingatkanku pada kenangan bertahun silam.Saat kamu masih berusia dua tahun mandi di bak kecil di kamar madi.'Kungkum' berendam menikmati segarnya air bersama bapak,yang membuat ibumu iri pingin nimbrung tapi bak terlalu sempit untuk kita bertiga.

Tapi esoknya ibumu bilang bahwa kamu terlihat tidak bersemangat di kolam renang.Kamu terlihat takut untuk membebaskan tubuhmu melayang-layang di air bersama teman-temanmu.Apalagi bila kepalamu terguyur air,merendamkan kepalamu di dalam kolam,maka wajahmu akan pucat pasi,nafas tersengal.Lalu kamu hanya bisa memandangi temanmu yg riang gembira bermain air.Kamu takut untuk sekedar membawa tubuhmu ke kolam meski tak terlalu di tengah.Kini setelah mendengar uraian ibumu gantian aku yang pucat pasi.Ini bukan masalah sederhana.

Bahkan ibumu menambahkan kalau kamu selalu megap-megap dan takut saat membilas rambut,mengguyurkan air di kepalamu.Duh nak pendekar kecil kebanggaan ibumu selama ini kamu memang jagoan berpetualang,memanjat pohon bergelantungan,jatuh dari sepeda,main sepak bola tidak membuatmu gentar.Tapi dengan air yang lembut menyegarkan telah menyiutkan nyalimu.Oh..nak bukan salahmu,ini semua salah bapak.

Kamu pasti takkan ingat kesalahan apa yang telah bapak perbuat padamu.Sungguh nak, bapak dihantui rasa bersalah semenjak ibumu cerita tentang masalah air dan kamu.Ingin rasanya berlutut dihadapanmu dan mohon maaf atas apa yang telah bapak perbuat padamu pangeran kecilku.Tapi bapak hanya mampu melihat kamu dari layar komputer dari webcam ibumu yang asyik bercerita tentang petualanganmu seharian ini.Tahukah kamu hati bapak serasa teriris-iris melihat kepolosanmu tak ada dendam di matamu atas apa yang telah bapak lakukan.

Angan bapak melayang kembali ke waktu kamu masih berusia belum genap dua tahun.Sore itu kamu sedang asyik bermain main di halaman rumah,bapak menyuruhmu segera mandi.Tapi kamu berulang kali menolak perintah bapakmu.Entah setan apa yang merasuki pikiran bapak waktu itu hingga menjadi kalap dan menyeretmu ke sumur belakang rumah.Tak memperdulikan jerit tangismu bapak lucuti bajumu dengan paksa dan tanpa ampun mengguyurkan berliter air di kepalamu tanpa jeda.Kamu megap megap bahkan tersedak bercampur tangismu yang tertahan oleh nafasmu yg diburu guyuran air tanpa henti..oh nak ,tak sanggup aku meneruskan kisah masa kecilmu oleh kejamnya bapakmu.

Mungkin kamu tak menyangka bila tiba tiba kelembutan bapak hilang pada hari itu.Mungkin kamu tak habis pikir mengapa harus dipaksa mandi dengan cara seperti itu padahal biasanya mandi berisi keceriaan bersama bapak.Dan itu rupanya membekas di jiwamu hingga kini.Bapak khilaf...kelak bila bapak pulang, ingin bapak tebus semuanya .Bermain dan belajar di kolam renang sepuasmu dan jangan khawatir tenggelam dalam kenangan bawah sadarmu.Bapak takkan lagi meninggalkanmu ,sedetikpun!

bimomukti the snowman

1 comments:

Anonim mengatakan...

piye kabare

Posting Komentar