Senin, 16 Agustus 2010

Kunang Kunang



Melongok hamparan sawah di seberang pabrik yang penuh kerlip kunang kunang kembali mengingatkan masa masa kecil saya di dusun. Rumah kami yang 'mewah' mepet sawah, tepatnya dibelakang dapur terhampar sawah yang luas. Di halaman belakang rumah yang dirindangi rumpun bambu sering saya habiskan malam hanya untuk melihat dan menangkap kunang kunang lalu dimasukkan ke dalam plastik kecil ,di kegelapan nyala mereka cukup untuk menerangi rimbunnyanya pepohonan bambu.

Saya dusun, lahir dan besar di dusun, dan itulah sebabnya, saya akan teringat masa kecil tiapkali mendengar kata “kunang-kunang”. Kunang-kunang adalah bagian tak terpisahkan dari masa kecil saya, sama pentingnya dengan ketapel, bedil-bedilan dari pelepah pohon pisang, atau layang-layang yang benangnya direndam dalam lumpur yang lebih dulu ditaburi pecahan beling yang dihaluskan.

Bicara kunang kunang selalu menyeret nyeret kenangan bersama simbok,ibu yang selalu memberi petuah tak selayaknya seorang guru, hanya bicara perumpamaan iseng tapi sangat mendalam. Dan kelak akan sangat mempengaruhi perjalanan hidup saya. Lihatlah bagaimana beliau bicara tentang kunang kunang, yang hingga kini begitu membekas dan terpatri dalam hati;

“Kunang-kunang itu berbicara dengan teman-temannya melalui cahaya yang berkelip-kelip. Bahasa kunang-kunang itu bahasa cahaya,” demikian kurang lebih ibu menerangkan, mengawali hikayat kunang kunang. Hanya kunang kunang yang bicara dengan bahasa cahaya bahkan malaikatpun tidak, meski mereka terbuat dari nur,cahaya.

Cahaya kunang kunang adalah juga bahasa cinta. Kunang-kunang jantan menggunakan cahaya tubuhnya untuk memikat kunang-kunang betina. Kunang-kunang jantan mengatur pendar cahaya tubuhnya dengan intensitas tertentu sebagai pernyataan cinta pada kunang-kunang betina yang bersembunyi di balik rimbun semak dan daun-daun. Kunang-kunang jantan yang mampu memendarkan cahaya lebih kuat dan lebih lama punya peluang lebih besar untuk memikat kunang-kunang betina mana pun yang diinginkannya.

Belakangan saya tahu,Mata manusia mungkin tak cukup mampu membedakan pendar cahaya kunang-kunang yang satu dengan kunang-kunang yang lain. Setiap kunang-kunang punya struktur kode pencahayaannya sendiri-sendiri. Keunikan kode pencahayaan ini bukan hanya berlaku pada setiap spesies kunang-kunang, tapi juga pada masing-masing kunang-kunang. Ia tak pernah berkurang keindahannya hanya karena kita tak mengerti artinya.

Kunang-kunang yang memendarkan cahaya menjadi metafora dari hasrat kuat untuk terus mencoba mengatasi kegelapan yang begitu perkasa. Ini pernyataan sikap hidup yang enggan menyerah pada kerajaan gelap.

Cahaya kunang-kunang memang kecil, dan itulah sebabnya ia disebut kelip. Tapi, bisa jadi, itu juga pelajaran tentang kerendahhatian. “Ya, cahaya kami memang redup dibandingkan bulan atau matahari, tapi kami memang tidak berambisi menerangi jagat raya yang gelap saat malam. Kami sudah cukup berbahagia dengan membagi cahaya bagi diri kami sendiri. Jika kelip cahaya kami bisa membantu makhluk lain, kami menganggapnya sebagai berkah.”

Ya, kunang kunang atau kita mungkin, memang tak cukup perkasa untuk menaklukkan problematika hidup yang begitu pelik. Persoalan masalah yang datang silih berganti bak gelapnya malam. Bagaimanapun,meski tak mampu membuat malam menjadi hingar bingar setidaknya kita telah memilki hasrat kuat untuk menembus pekatnya rimba hidup.

Setidaknya saya yakin esok fajar pasti akan menyingsing, sang suryakala akan menggulung cengkeraman kegelapan. Duka,nestapa, kesulitan hidup mahalnya harga, sulitnya mencari penghidupan, seretnya jodoh, kemaksiatan, bobroknya moral pejabat dan aneka problematika hidup yang kini kita alami ada saatnya harus menyingkir. Berganti dengan penghidupan yang lebih baik. Bagaimanapun roda dunia pasti masih berputar

“Kehidupan itu,” kata Crowfoot, “seperti cahaya kunang-kunang di tengah malam yang gulita, seperti helaan napas kerbau di tengah musim dingin yang menusuk, atau seperti bayangan kecil yang melintas di atas rumput dan lenyap saat matahari susut.”

BIMOMUKTI THE SNOWMAN.

3 comments:

Endramawan mengatakan...

Sueun sharing nya

Pak Haikal mengatakan...

Apaka anda serin kalah dalam permainan

judi togel anda jagan putus asah saya cuma

ingin sempaikan kpd rekan2 togel bahwa jika

anda butuh angka goib hasil ritual jitu 2d 3d 4d

hub 0823=1336=9928=AKI SUKARMANTA angka goib dari

beliu sudah serin terbukti jitu saya sudah percaya

karna saya sudah membuktikan,nya sendiri amin dan

alhamdulillah malam ini saya bisa menan lagi berkat

AKI SUKARMANTA yang telah membantu saya 4d yang di berikan

aki yaitu 9322 benar2 tembus lagi dan saya menan 125 juta

silahkan buktikan sendiri karna saya sudah membuktikan angka

dari AKI SUKARMANTA 5x putaran berturut2 tembus di sgp/hk amin ingat kesempatan tidak akan datang k2 kalinyA.

Komarudin mengatakan...

Owhya

Posting Komentar