Minggu, 03 April 2011

mari mengintip pelajar 'geulis' kor sel

 Kemarin Simbah sudah' ngecrit' secara umum pendidikan di Kor Sel dari luar pagar sekolah, sekarang Simbah akan cerita suasana pelajar Korsel langsung nyelonong masuk ke sekolah. Well..yo sakjane saya sudah sejak lama penasaran dengan aktifitas belajar mereka. Gimana gak penasaran, wong mereka merdeka jg hampir bareng sama kita tapi kok kemajuannya begitu pesat. Sama-sama manusia, mereka jg makan nasi, sayur, daging gak jauh beda dg kita tapi ada banyak perbedaan mencolok dg negeri kita.


Sistem pendidikan di Korsel mirip dg kita. SD 6 thn, SLTP 3thn, SMU dan sekolah kejuruan 3thn dan ada juga gabungan SMU dan kejuruan 3 th jg. SD dan SLTP digratiskan sedangkan SMU/K mbayar dg kisaran biaya bervariasi, biasanya biaya sekolah sudah termasuk seragam, alat tulis dan makan siang.

Kalender sekolah dua semester, yang pertama membentang dari Maret sampai bulan Juli dan yang kedua dari September hingga Februari. Sekolah dimulai sekitar pukul 8 atau 9:00. Masing-masing mata pelajaran  berjalan selama 50 menit, dengan istirahat pagi 10 menit dan waktu makan siang 40 menit. Sesi resume sore sekitar pukul 13:00 sampai sekitar 16:00 atau 17:30, diikuti dengan membersihkan kelas. Setelah itu  mungkin akan mengambil istirahat makan malam pendek di rumah, atau mereka dapat makan di sekolah. 

Pukul 7 atau 8 malam neng geulis itu akan kembali ke perpustakaan sekolah untuk belajar atau menghadirii les bimbel  sampai antara 22:00 dan tengah malam. Nah, terjawab sudah prasangka Simbah selama ini. Ternyata mereka udah lewat jam 10 malam masih 'klintingan', jebul pulang sekolah sore..wachh..ternyata pelajar Korsel itu pekerja keras..layak setelah gede nurun bapaknya yg kerja kayak orang gila, lupa waktu.

Ini karena seperti yg simbah ceritain kemarin , masuk perguruan tinggi di korsel sangat sulit, kompetitif. Beda dg kita yg cukup dg UMPTN, rapor SMU menyumbang 40% penentuan kelulusan siswa. Penilaian dalam memasuki universitas adalah kombinasi pencapaian nilai SMU digabungkan dg nilai tes skolastik secara nasional. Konon para pelajar korsel harus menghafal 'nglothok' luar kepala 60 - 100 halaman setiap kali tes untuk mendapat nilai bagus...mumet po rah...?

Saking pentingnya ujian UMPTN sampean bisa  melihat kehebohan para pelajar dan ortunya saat hari H ujian itu , bahkan Pak Plolisi pun sampai 'cincing jarik' menyisir tiap halte dan jalanan hanya untuk mengangkut pelajar yg ketinggalan bus..!

Pekerja boleh telat atau gak masuk kerja utk menemani anaknya belajar larut malam dan mengantar mereka ke tempat ujian. Tempat rekreasi jg tutup lebih awal. Adik kelas berbondong-bondong datang untuk ngasih support kakak kelasnya..wis pokoke mengharukan tenan. Pake acara peluk-pelukan kayak mo ditinggal pergi perang aja, *Simbah njajal melu peluk-pelukan malah konangan..asem kie,,!*


Lalu bagaimana interaksi antar pelajar dan guru di sekolah..sesuk wae lah lanjutannya..wis ngantuk simbah..whhuuaacchh...mmbberrr....uadem...Tidur dulu ,mugo-mugo ngimpi dicokot SNSD po Wondergirls..Idich....geli.!!

bimomukti the snowman, seoul

0 comments:

Posting Komentar