Selasa, 18 Mei 2010

daging babi dan seorang atheis



Saat makan malam di ruang makan pabrik,south korea...malam yang sial,hanya lauk mengandung daging babi terhidang di meja.Aku tahu ketua grup kami merasa tidak enak hati melihat kami hanya makan nasi dan air putih juga kimchi sekedar pemberi rasa pada lidah.Temanku menatap nanar semua hidangan di meja sambil bersungut, sedangkan aku komat kamit menyumpahi bibi tukang masak yang begitu kejam pada kami.


Pertanyaan yang sama berulang ditanyakan pada kami,"Mengapa Allah kamu melarang daging babi?" Dilanjutkan sebuah perintah dan pernyataan menjengkelkan,"Makanlah,Allah tidak ada di korea!".
Malam itu saya menjawab dengan serius ,tidak seperti biasanya yg saya jawab bahwa daging babi menjijikkan.Karena saya lihat ketua kami yang ini lembut dan halus tutur katanya.

Saya jawab bahwa bukan soal daging menjijikkan atau mengandung penyakit yang akan membuat kami sakit lalu cepat mati.Daging babi enak,lezat dan saya suka,karena saya dulu bukan seorang muslim hingga pernah menyantap daging itu.Tapi kami tidak memakanya karena memang Allah melarangnya dan kami tidak peduli mengapa!Allah hendak menguji siapa hambanya yang taat atas sebuah larangan.Dan kami ingin membuktikan bahwa kami mematuhi laranganNya.Ini adalah pernyataan cinta kami padaNya.Bahkan bila Allah melarang kami makan daging ayampun akan kami taati.

Dia,ketua grup kami tersenyum dan berkata,"Baiklah saya mengerti,tapi bila kau mencintai Tuhanmu dg mentaati larangannya mengapa kalian minum alkohol,berjudi,membunuh org tanpa hak dan pergi melacur bahkan diantara kalian memiliki selingkuhan dan berzina dgnya,bukankah hal2 itu juga dilarang..?"Kami tersentak dan serasa tiba-tiba perutku mual.Malam ini Allah telah mengirimkan seorang pengingat dan penyeru dari kalangan atheis kepada kami.Terus terngiang pertanyaan ketua kami yg belum bisa saya jawab...

0 comments:

Posting Komentar